Rabu, 17 April 2013
Minggu, 14 April 2013
Self Awareness
Education is not the filling of a pail, but the lighting of a fire
Pendidikan bukanlah seperti mengisi ember yang kosong.
Kepala
murid-murid kita bukanlah seperti ember kosong yang boleh seenaknya
kita
isi apa saja.
Pendidikan adalah seperti menyalakan api yang telah atau hampir padam.
(Dengan kata lain, ketika kita mendidik seorang anak,
kita harus menyadari bahwa si anak sudah membawa "bekal" mereka
masing-masing di dalam
pikiran mereka. Mereka sudah memiliki pandangan dan latar belakang
pengetahuan dari pengalaman hidup mereka sebelumnya, dan ini harus
dihargai
guru. Tidak boleh sembarangan mengisi kepala si anak.
Pendidikan yang benar adalah yang bisa memanfaatkan "bekal" si anak ini dengan baik sehingga
semakin berkembang maksimal, seperti api yang dinyalakan kembali.)
~ W
illiam Butler Yeats ~
The test of a good teacher is not how many questions he can ask his pupils that they will
answer readily, but how many questions he inspires them to ask him which he finds it hard to answer.
Indikasi bahwa seseorang bisa disebut guru (pendidik) yang
hebat bukanlah pada kemampuannya mengajarkan murid untuk pintar menjawab
semua
jenis pertanyaan, tetapi pada kemampuannya menginspirasi murid agar
mengajukan pertanyaan yang dia sendirinya kesulitan untuk menjawabnya.
(Dengan kata lain, bila guru mengajar agar murid bisa
sama pintarnya dengan dia, itu biasa saja. Guru yang bagus adalah yang
bisa mendidik muridnya
agar jauh lebih pintar dan lebih kritis daripada dirinya sendiri.)
~ A
lice Wellington Rollins (1910-1997) ~
Real Harmoni
Sebaiknya dilakukan Anak
- Berbicara sopan kepada kedua orangtua, jangan menghardik, mengomel ataupun memukul mereka. Karena walau hanya berkata “AH” saja tidak diperbolehkan dalam agama.
- Taat kepada orangtua, selama tidak untuk berbuat maksiat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Bersikap lemah lembut, janganlah bermuka masam di hadapan mereka.
- Menjaga nama baik, kehormatan dan harta kedua orangtua, serta tidak mengambil sesuatu tanpa ijin mereka.
- Melakukan hal-hal yang dapat meringankan tugas mereka bedua, meskipun tanpa diperintah.
- Bermusyawarah dengan mereka dalam setiap masalah dan meminta maaf dengan baik jika ada perbedaan pendapat.
- Datang segera, jika mereka memanggil.
- Menghormati kerabat dan kawan-kawan mereka.
- Sopan dalam menjelaskan setiap masalah. Jangan membatah mereka dengan perkataan kasar.
- Membantu ibu dalam pekerjaan di rumah dan membantu ayah dalam pekerjaan di luar rumah (mencari nafkah).
- Mendo'akan mereka berdua walau mereka telah tiada.
- Jangan membantah perintah mereka ataupun mengeraskan suara di atas suara mereka.
- Jangan masuk ke tempat/kamar mereka, sebelum mendapat ijin.
- Jangan mendahului mereka saat makan dan hormatilah mereka dalam menyantap makanan dan minuman.
- Jangan mencela mereka, jika mereka berbuat sesuatu yang kurang baik.
- Jika merokok, janganlah dihadapan mereka.
- Jika telah sanggup/mampu mencari rezeki, bantulah mereka.
- Usahakan bangun dari tempat duduk/tempat tidur, jika mereka datang.
- Jika meminta sesuatu dari orangtua, mintalah dengan lemah lembut, berterima kasihlah atas pemberian mereka, maafkanlah jika mereka tidak memenuhi permintaan kita dan janganlah terlalu banyak meminta supaya tidak mengganggu mereka.
- Jangan keluar dari rumah/pergi sebelum mereka mengijinkan, meskipun untuk urusan penting. Jika terpaksa pergi, maka mintalah maaf kepada mereka.
- Kunjungilah mereka sesering mungkin, berilah hadiah, sampaikan terima kasih atas pendidikan dan jerih payah mereka serta ambillah pelajaran dari anak-anakmu betapa susahnya mendidik mereka. Seperti halnya betapa berat susahnya orangtua kita mendidik kita.
- Orang yang berhak mendapat penghormatan adalah ibu, kemudian ayah. Ketahuilah bahwa surga berada di bawah telapak kaki ibu.
- Doa kedua orangtua dalam kebaikan ataupun kejelekan di terima oleh Tuhan Yang Maha Esa. Maka berhati-hatilah terhadap do'a mereka yang jelek.
- Usahakan tidak menyakiti orangtua ataupun membuat mereka marah sehingga membuat diri kita merana di dunia dan akhirat. Ingatlah, anak-anakmu akan memperlakukan kamu sebagaimana kamu memperlakukan kedua orangtuamu.
- Kedua orangtuamu mempunyai hak atas kamu, istri/suamimu mempunyai hak atas kamu. Jika suatu ketika mereka berselisih, usahakanlah dipertemukan dan berilah masing-masing hadiah secara diam-diam.
- Bersopan santunlah kepada setiap orangtua, karena orang yang mencaci orangtua lain sama dengan mencaci orangtuanya sendiri.
Sebaiknya dilakukan
Orang Tua
1. Waktu luang
Boleh saja Anda sibuk berkarier di luar rumah, karena
tujuan bekerja pasti untuk anak juga. Namun, anak pun menginginkan Anda
memiliki waktu luang baginya. Jadi, Anda harus pintar me-manage waktu. Yang
pasti Anda harus menetapkan hari libur yang tak boleh lagi diusik dengan
pekerjaan. Manfaatkan dengan optimal waktu libur bersama anak.
2. Kasih sayang
Kebutuhan anak tak hanya kebutuhan fisik. Kasih sayang
dan perhatian andalah yang paling penting untuk anak. Bentuk perhatian tidak
perlu harus dengan hadiah, tetapi dengan menemaninya belajar ataupun bermain,
sudah cukup penting membuat anak senang. Kadang-kadang luangkan waktu istirahat
siang anda untuk menelpon kepada anak sehingga mereka merasa lebih
diperhatikan.
3. Tidak bertengkar
Orang tua kadangkala tidak menyadari, saat emosi mereka
memuncak, masalah anak dikesampingkan. Secara psikologis, ini tidak baik untuk
perkembangan anak. Jiwanya akan tertekan dan ia akan bingung, siapa yang harus
dibela dan disalahkan. Jika persoalan muncul, sebaiknya selesaikan saat anak
tidak dirumah atau sedang tidur, sehingga ia tidak melihat atau mendengarkan
orangtuanya bertengkar.
4. Tidak pilih kasih
Jangan sesekali membedakan kasih sayang antara anak yang
satu dengan anak yang lain. Jelas ini akan membuat anak yang di nomor duakan
cemburu. Jangan pernah membuat batasan, yang bungsu harus lebih disayang
daripada yang besar. kalau tidak ingin diprotes anak, bersikaplah adil dalam
memberikan kasih sayang.
5. Ramah
Sikap orangtua yang tidak bersahabat dengan teman-teman
si kecil jelas akan membuat si kecil tidak nyaman. Dan ini sangat sering
terjadi. Meski suasana hati sedang tidak nyaman, cobalah tetap bersikap ramah
pada teman-teman si kecil. Ingat anak tak siap menerima perlakuan seperti itu
dan akan berontak jika orangtuanya mempermalukannya.
6. Menepati janji
Janji adalah utang yang harus ditepati. Sebaiknya jangan
memberikan janji pada anak, jika hal itu hanya Anda maksudkan dengan bercanda
atau tidak bersungguh-sungguh. Anda tidak maukan di cap anak sebagai orangtua
pembohong? Jika Anda sudah terlanjur berjanji sebaiknya ditepati.
7. Pintar
Hal lain yang perlu Anda ketahui, anak juga ingin punya
orangtua yang pintar dan cekatan. Tidak perlu harus menjadi seorang profesor,
tetapi setiap kali anak bertanya, Anda bisa menjawabnya.
8. Jadi teman
Hubungan anak dengan orangtua kadang tidak harmonis,
karena orangtua sering membuat batasan, tidak mau mengakrabkan diri pada anak
dengan alasan agar anak segan. Cobalah agar menata kembali hubungan Anda dengan
anak agar lebih akrab. Sehingga posisi Anda tak hanya sebagai orangtua saja,
tetapi bisa juga sebagai teman.
9. Mampu mengatasi masalah
Seringkali orangtua tidak menyadari sikapnya, dan
mengeluh di depan anak. Keluhan Anda pun bermacam-macam, dari masalah keluarga
sampai dengan urusan pekerjaan. Padahal itu tidak perlu. Kenapa harus berbagi
masalah dengan anak. Apa yang dapat Anda harapkan dari anak yang masih kecil
dan pola pikirannya belum luas? Bicarakan masalah Anda dengan pasangan ataupun
orang yang lebih tua yang dapat memahami masalah tersebutDiambil dari blognya Pak Is (http://biologigonz.blogspot.com/2013/04/real-harmony-to-sakinah.html)
Pembangkit Semangat
Langganan:
Postingan (Atom)